468x60 Ads

Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data

Menyusun instumen penelitian dapt dilakukan peneliti jika peneliti telah memahami betul penelitiannya. Pemahaman terhadap variabel atau hubungan antar variabel merupakan modal penting bagi peneliti agar dapat menjabarkan menjadi sub variabel, indikator, deskriptor dan butir-butir instrumennya.

Ada bebrapa langkah umum yang bisa ditempuh dalam menyusun instrumen penelitian. Langkah-langkah tersebut adalah:

  1. Analisis variabel penelitian, yakni mengkaji variabel menjadi sub penelitian sejelas-jelasnya, sehingga indikator tersebut bisa diukur dan menghasilkan data yang diinginkan peneliti. Dalam membuat indikator variable, peneliti dapat menggunakan teori atau konsep-konsep yang ada dalam pengetahuan ilmiah yang berkenaan dengan variabel tersebut, atau menggunakan fakta empiris berdasarkan pengamatan lapangan.
  2. Menetapkan jenis instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel/subvariabel/indikator-indikatornya. Satu variabel mungkin bisa diukur oleh atau jenis instrumen, bisa pula lebih dari satu instrumen.
  3. Setelah ditetapkan jenis instumennya, peneliti menyusun kisi-kisi atau lay out instrumen. Kisi-kisi ini berisi lingkup materi pertanyaan, abilitas yang diukur, jenis pertanyaan, banyak pertanyaan, waktu yang dibutuhkan. Materi atau lingkup materi pertanyaan didasarkan pada indikator varibel. Artinya, setiap indikator akan menghasilkan akan menghailkan beberapa luas lingkup isi pertanyaan, serta abilitas yang diukurnya. Abilitas dimaksudkan adalah kemampuan yang diharapkan dari subjek yang diteliti. Misalnya kalau diukur prestasi belajar, maka abilitas prestasi tersebut dilihat dari kemampuan subjek dalam hal pengenalan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, evaluasi. Atau bila diukur sikap seseorang, maka lingkup abilitas sikap kita bedakan aspek kognisi, afeksi, dan konasinya. 
  4. Berdasarkan kisi-kisi tersebut lalu peneliti menyusun item dan pertanyaan sesuai dengan jenis instrumen dan jumlah yang telah ditetapkan dalam kisi-kisi. Jumlah pertanyaan bisa dibuat lebih dari yang ditetapkan sebagai item cadangan. Setiap item yang dibuat peneliti harus sudah punya gambaran jawaban yang diharapkan. Artinya, prakiraan jawaban yang betul/diinginkan harus dibuat peneliti.
  5. Instumen yang sudah dibuat sebaiknya diuji coba digunakan untuk revisi instrumen, misalnya membuang instumen yang tidak perlu, menggantinya dengan item yang baru, atau perbaikan isi dan redaksi/bahasannya. 
Langkah umum diatas sekedar petunjuk untuk memudahkan peneliti sehingga instumen penelitian tidak dibuat asal jadi.

Kedudukan instrumen pengumpulan data dalam penelitian.
Pokok utama yang menentukan segalanya didalam penelitian adalah permasalahan atau problematika. Permasalahan tersebut merupakan pancingan bagi dirumuskannya tujuan penelitian dan hipotesis. Untuk menjawab problematika, mencapai tujuan dan membuktikan hipotesis, diperlukan data.

Dengan data peneliti dapat :
menjawab problematika
mencapai tujuannya
membuktikan hipotesisnya

Maksud dari betapa pentingnya data, menekankan juga betapa pentingnya instrumen pengumpulan data agar peneliti dapat memperoleh data yang benar-benar baik. Kualitas data akan ditentukan oleh intrumen yang digunakan.

Teknik pengumpulan data.
Penelitian di samping perlu menggunakan methode yang tepat, juga perlu memilih teknik dan alat pengumpulan data yang relevan. Penggunaan teknik dan alat pengumpul data yang tepat memungkinkan diperolehnya data yang objektif. Teknik-teknik penelitian untuk mengumpulkan data diantaranya adalah:

Teknik Observasi.
Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Pengamatan dan pencatatan yang dilakukan terhadap objek ditempat terjadi atau berlangsungnya, sehingga obervasi berada bersama objek yang diselidiki disebut observasi langsung. Sedangkan observasi tidak langsung adalah pengamtan yang dilakukan tidak pada saat berlangsungnya suatu peristiwa yang diselidiki, misalnya peristiwa tersebut diamati melalui film, rangkaian slide, atau rangkaian photo.

Teknik Komunikasi .
Teknik komunikasi adalah cara mengumpulkan data melalui kontak atau hubungan pribadi antara pengumpul data dengan sumber data.

Dalam pelaksanaannya dapat dibedakan kedalam :
  1. Teknik komunikasi langsung : yaitu teknik pengumpulan data dengan mempergunakan interviu sebagai alatnya.
  2. Teknik komunikasi tidak langsung : yaitu teknik pengumpulan data dengan mempergunakan angket atau kuesioner sebagai alatnya. 
Macam-macam teknik komunikasi antara lain : 

Intervieu.
Adalah alat pengumpul informasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula. Ciri utama dari interviu kontak langsung dengan tatap muka antara pencari informasi (interviewer) dan sumber informsi (interviewee) untuk memperoleh informasi yang tepat dan objektif. Setiap interviewer harus mampu menciptakan hubungan baik dengan interviewee atau responden atau mengadakan raport ialah suatu situasi psikologis yang menunjukkan bahwa responden bersedia bekerja sama, bersedia menjawab pertanyaan dan memberi informasi sesuai dengan pikiran dan memberi informasi sesuai dengan pikiran dan keadaan sebenarnya.

Interviu dapat dibedakan yaitu : 

Interviu Berstruktur.
Dalam interviu berstruktur, pertanyaan dan alternatif jawaban yang diberikan kepada interviewee telah ditetapkan terlebih dahulu. Keuntungan pendekatan ini adalah bahwa pendekatan ini telah dibakukan. Karena itu, jawaban dapat dengan mudah dikelompokkan dan dianalisa.

Interviu Tak Berstruktur.
Interviu ini lebih bersifat informal. Pertanyaan-pertanyaan tentang pandangan hidup, sikap keyakinan subjek, atau tentang keterangan lainnya dapat diajukan secara bebas kepada subjek.

Angket atau Kuesioner.
Kuesioner suatu alat pengumpul informasi dengan cara menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk menjawab pertanyaan tertulis untuk menjawab secara tertulis pula oleh responden.kuosioner seperti halnya interviu, dimaksudkan untuk memperoleh informasi tentang diri responden atu informasi tentang orang lain.macam-macamnya:

Kuesioner berstruktur.
Kuesioner ini disebut juga kuesioner tertutup, berisi pertanyaan-pertanyaan yang disertai sejumlah alternatif jawaban terikat pada sejumlah kemungkinan jawaban yang sudah disediakan.

Kuesiner tak berstruktur.
Kuesioner ini disebut juga kuesioner terbuka, dimana jawaban responden terhadap setiap pertanyaan kuesioner, bentuk ini dapat diberikan secara bebas menurut pendapat sendiri.

Kuesioner kombinasi berstruktur dan tak berstruktur.
Sesuai dengan namanya, maka pertanyaan ini di satu pihak memberi alternatif jawaban yang harus dipilih di lain pihak memberi kebebasan bagi responden untuk menjawab secara bebas lanjutan dari jawaban pertanyaan sebelumnya.

Kuesioner semi terbuka.
Kueioner ini memberi kebebasan kemungkinan menjawab selain dari alternatif jawaban yang sudah tersedia.

Teknik Pengukuran .
Alat pengumpul data berikutnya yang bermaksud mengumpulkan data yang bersifat kuantitatif adalah teknik pengukuran. Alat-alat pengukuran tersebut diantaranya:

Tes.
Tes ialah seperangkat rangsangan stimulun yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapat jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor angka.persyaratan pokok bagi tes adalah falidasi dan reliabilitasi.

Jenis tes yang sering digunakan sebagai alat pengukur :
  1. Tes lisan, yaitu berupa sejumlah pertanyaan yang diajukan secara lisan tentang aspek-aspek yang ingin diketahui keadaannya dari jawaban yang diberikan secara lisan pula.
  2. Tes tertulis, yaitu sejumlah pertanyaan yang diajukan secara tertulis tentang aspek-aspek yang ingin diketahui keadaannya dari jawaban yang diberikan secara tertulis pula. Tes tertulis ini dibedakan dalam dua bentuk :
    1. Tes essey (essay tes) yaitu tes yang menghendaki agar testee memberi jawaban dalam bentuk uraian atau kalimat-kalimat yang disusun sendiri.
    2. Tes objektif adalah suatu tes yang tersusun dimana setiap pertanyaan tes disediakan alternatif jawaban yang dapat dipilih. Tes objektif diberi kedalam beberapa bentuk :
      1. Tes betul salah (true false items)
      2. Tes pilihan ganda (multiple choice items)
      3. Tes menjodohkan (maching items)
      4. Tes melengkapi (completion items)
      5. Tes jawaban singkat (short answer items)
dilihat dari tingkatanya tes dapat di klasifikasikan menjadi dua tes baku dan tes buatan peneliti sendiri. Tes baku adalah tes yang di publikasikan dan telah disiapkan oleh para ahli secara cermat sehingga norma-norma perbandingan, validasi, reabilitas dan pertunjuk pemberian skornya telah diuji dan disiapkan. Tes buatan sendiri, agar dapat dipergunakan sebagai alat pengukuran perlu diperhatikan beberapa hal:

Tes harus valid.
Tes disebut valid apabila tes tersebut benar-benar dapat mengungkapkan aspek-aspek yang diselidiki secara tepat, dengan kata lain harus memiliki tingkat ketepatan yang tinggi dalam mengungkapkan aspek-aspek yang hendak diukur.

Tes harus realibel.
Tes dikatakan reliabel apabila tes tersebut mampu memberikan hasil yang relatif tetap apabila dilakukan secara berulang pada kelompok individu yaang sama. Dengan kata lain tes ini memiliki tingkat ketepatan yang tinggi dalam mengungkap aspek-aspek yang hendak diukur.

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar anda ( Mohon untuk tidak mencantumkan sara, pornografi, atau perkataan yang tidak layak ) :

 
SITUS APW © 2011 Theme made with the special support of Maiahost for their cheap WordPress hosting services and free support.